Ukuran Lapangan Basket Standard NBA & FIBA. Awal November 2025, NBA dan FIBA lagi jadi bahan obrolan setelah final Olympic Qualifiers di Manila—tim AS kalahkan Prancis 98-87 di lapangan FIBA, tapi banyak fans bingung kenapa pemain seperti LeBron kelihatan “lebih sempit” dibanding laga NBA. Jawabannya: ukuran lapangan beda. NBA pakai 28,65 x 15,24 meter, FIBA 28 x 15 meter—selisih 1,24 meter lebar yang bikin strategi berubah total. Di era global di mana pemain seperti Wembanyama main dua kompetisi, paham ukuran ini krusial: dari spacing three-point hingga rebound battle. Artikel ini kupas detail standar NBA dan FIBA, plus dampaknya ke permainan—siap catat buat latihan atau nonton bareng.
Ukuran Lapangan Basket NBA: Lebar dan Panjang Maksimal
Lapangan NBA resmi 94 kaki panjang x 50 kaki lebar, atau 28,65 x 15,24 meter—ditetapkan sejak 1946 oleh berita olahraga NBA Rules Committee. Garis three-point: 7,24 meter dari ring di sudut, 7,24 meter arc di atas (sejak 2019 sama di semua zona). Key (paint): 4,88 meter lebar, lingkaran free throw 3,66 meter radius. Ring tinggi 3,05 meter, backboard 1,83 x 1,07 meter. Lapangan hardwood maple, garis cat putih 5 cm tebal. Di arena seperti Madison Square Garden, ada buffer 0,91 meter di sisi—total area 436 m². Dampak: ruang lebih luas bikin iso play seperti Harden step-back efektif, rata 25 three-point attempt per game. Di 2025, NBA uji coba garis three-point 7,5 meter di G-League—tapi standar tetap. Pemain tinggi seperti Durant manfaatkan lebar untuk drive baseline.
Ukuran Lapangan Basket FIBA: Kompak dan Strategis
FIBA pakai 28 x 15 meter—panjang sama NBA, lebar dipotong 0,24 meter tiap sisi sejak 2010. Three-point line: 6,75 meter dari ring (sudut dan arc), trapezoid key 5,8 meter lebar di baseline taper ke 3,6 meter. Lingkaran no-charge 1,25 meter radius, ring 3,05 meter. Lapangan parket sintetis atau kayu, garis 5 cm. Total area 420 m²—lebih sempit 16 m² dari NBA. Di Olimpiade Paris 2024, lapangan ini bikin defense ketat: rata 18 three-point attempt, fokus pick-and-roll. Dampak: spacing lebih padat, bikin big man seperti Jokic dominan di paint—rata 12 rebound per game FIBA vs 10 NBA. Di 2025 World Cup Qualifiers, tim Asia seperti Filipina manfaatkan sempit untuk trap defense.
Perbedaan Kunci dan Dampak ke Permainan
Selisih utama: lebar 1,24 meter bikin three-point NBA 0,49 meter lebih jauh di arc, key FIBA trapezoid vs NBA rectangle—bikin charge circle beda. NBA punya restricted area 1,22 meter dari ring, FIBA 1,25 meter. Dampak strategi: NBA iso-heavy, FIBA team-oriented—rata assist FIBA 22 vs NBA 25, tapi turnover lebih tinggi FIBA karena sempit. Transisi: pemain NBA ke FIBA sering struggle spacing, seperti Curry di World Cup 2014 butuh adaptasi 2 minggu. Di 2025, NBA-FIBA exhibition di Las Vegas uji hybrid lapangan 28 x 15,5 meter—tapi belum resmi. Pemain dual seperti Giannis bilang, “FIBA lebih fisik, NBA lebih skill.” Ukuran ini pengaruhi injury: NBA lebih banyak ankle sprain karena ruang lari, FIBA knee dari kontak.
Kesimpulan
Ukuran lapangan NBA 28,65 x 15,24 meter dan FIBA 28 x 15 meter beda tipis tapi ubah permainan total—NBA kasih ruang iso, FIBA paksa team play. Dari three-point line hingga key shape, detail ini tentukan strategi, statistik, dan adaptasi pemain global. Di 2025, dengan crossover semakin sering, paham bedanya bikin nonton lebih asyik—entah di TV atau gym lokal. Mau latihan? Pakai FIBA untuk defense, NBA untuk shooting.



