Evandra Florasta Siap Berlaga Di Piala Dunia U-17. Sepak bola Indonesia kembali menjadi sorotan dunia dengan partisipasi kedua Timnas U-17 di Piala Dunia U-17 2025. Kali ini, Garuda Muda lolos melalui jalur kualifikasi historis di Piala Asia U-17, bukan lagi sebagai tuan rumah seperti 2023. Turnamen di Qatar, dari 3 hingga 27 November 2025, menampilkan 48 tim—terbanyak sepanjang sejarah—dengan Indonesia tergabung di Grup H bersama Brasil, Honduras, dan Zambia. Di tengah euforia nasional, nama Evandra Florasta mencuat sebagai bintang muda yang siap berlaga. Gelandang berusia 17 tahun ini tak hanya antusias, tapi juga bertekad membawa kebanggaan. Dengan persiapan intensif di Dubai, termasuk uji coba melawan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, Evandra dan rekan-rekannya menjanjikan performa matang. Ini bukan sekadar turnamen; ini peluang emas untuk generasi baru sepak bola kita bersinar di panggung global.
Siapa Itu Evandra Florasta?
Evandra Florasta adalah nama yang kini identik dengan harapan sepak bola muda Indonesia. Lahir di Malang, Jawa Timur, pada 17 Juni 2008, ia tumbuh dari keluarga keturunan Maumere, Flores, dengan orang tua Oktamus Silvester dan Faridha Mariana. Sejak usia empat tahun, berita olahraga bola sudah jadi teman setia Evandra, tapi karir profesionalnya benar-benar melejit saat bergabung dengan Persema Malang U-11 di usia 11 tahun. Bakatnya terlihat jelas: visi permainan tajam, tendangan akurat, dan stamina tinggi sebagai gelandang bertahan.
Pada 2023, Evandra direkrut Bhayangkara FC Youth, di mana ia berkembang pesat di akademi klub Liga 1. Tinggi 176 cm dengan kaki kidal dominan, ia identik dengan nomor punggung 6 yang melambangkan peran jangkar lini tengah. Di level timnas, debutnya di U-16 membuka pintu ke U-17 di bawah pelatih Nova Arianto. Evandra bukan hanya pemain; ia siswa kelas XI E di SMAN 1 Tumpang, Malang, yang sempat traktir teman sekolah mie instan usai loloskan tim ke Piala Dunia. Kariernya penuh momen ikonik: dari gol penalti di AFF U-16 2024 hingga selebrasi emosional melawan India U-17. Kini, sebagai pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC sejak 2025, Evandra mewakili generasi yang siap gantikan ikon seperti Egy Maulana Vikri. Dengan lima gol di Piala Asia U-17 2025—termasuk brace lawan Yaman—ia jadi top skor sementara dan kandidat sepatu emas.
Perjalanan Evandra Florasta Lolos ke Piala Dunia U-17 2025
Evandra Florasta tak lepas dari kisah heroik Timnas U-17 di Piala Asia U-17 2025, turnamen kualifikasi utama. Di Grup C Jeddah, Arab Saudi, Garuda Muda memulai dengan kemenangan tipis 1-0 atas Korea Selatan pada 4 April 2025. Gol tunggal Evandra dari luar kotak penalti jadi penentu, dipuji AFC sebagai “ice cold finish” yang dingin dan tenang. Tiga hari kemudian, 7 April, mereka bantai Yaman 4-1. Evandra cetak dua gol krusial di menit akhir—penalti ke-87 dan sundulan ke-89—mengantarkan enam poin sempurna dan lolos perempat final.
Meski tersingkir 0-6 oleh Korea Utara di perempat final, pencapaian itu cukup amankan tiket Piala Dunia U-17 2025—sejarah pertama lewat kualifikasi, bukan undangan. Evandra sumbang tiga gol di fase grup, plus kontribusi di laga lain seperti brace lawan India di kualifikasi sebelumnya. Prestasi ini lebih impresif karena melewati raksasa Eropa seperti Belanda dan Spanyol yang gagal lolos. Di bawah Nova Arianto, tim tunjukkan perbaikan taktik: pressing tinggi, transisi cepat, dan chemistry solid. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, puji semangat juang mereka sebagai “kebanggaan nasional”. Kini, dengan drawing Mei 2025 tempatkan Indonesia di Grup H, Evandra siap hadapi Brasil—juara empat kali—di laga kedua, 7 November, usai pembuka lawan Zambia 4 November dan Honduras 10 November.
Persiapan Evandra Florasta dan Harapan di Qatar
Dua minggu jelang kick-off, Timnas U-17 panaskan mesin di Dubai. Evandra ungkap antusiasme tinggi: “Sangat senang, tak sabar kurang dua minggu lagi.” Fokus utama? Bangun chemistry melalui obrolan santai di lorong hotel—setelah kumpul HP untuk hindari distraksi. “Kami bercanda bareng, mengobrol biar lebih akrab dan paham satu sama lain,” katanya. Uji coba krusial lawan Paraguay (25 Oktober), Pantai Gading (28 Oktober), dan Panama (31 Oktober) jadi tolok ukur akhir. Nova Arianto segera umumkan skuad final, dengan Evandra sebagai pilar lini tengah.
Harapan besar tertumpu pada Evandra. Ia janji beri segalanya via Instagram @evandraflorastaa: “Kami usahakan yang terbaik untuk negara.” Analis prediksi Indonesia bisa curi poin dari Zambia dan Honduras, meski Brasil jadi tembok tinggi. Turnamen ini peluang eksposur global: sponsor baru, tawaran klub Eropa, dan inspirasi bagi ribuan pemuda. Bagi Evandra, ini panggung pribadi—dari lapangan tanah Malang ke Stadion Qatar. Tantangan? Komunikasi dan adaptasi iklim gurun. Tapi dengan semangat “Garuda Muda”, mereka siap ukir cerita baru.
Kesimpulan
Evandra Florasta bukan sekadar pemain; ia simbol bangkitnya sepak bola usia muda Indonesia. Dari gol penentu di Piala Asia hingga kesiapan di Qatar, perjalanannya tunjukkan potensi tak terbatas. Piala Dunia U-17 2025 bisa jadi titik balik: lolos fase grup, trofi individu untuk Evandra, atau sekadar pengalaman berharga. Yang pasti, dengan chemistry tim yang makin erat dan tekad baja, Garuda Muda siap terbang tinggi.



